Ali Wongso, Satu Diantara Empat Terbaik Anggota DPR RI Periode 2009-2014 Ternyata Mantan Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Tahun 90-an

 

Sembilan tahun lalu, kamis 3/4/2014 di Gedung Djoeang Jakarta, FORMAPPI (Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia) sebuah LSM independen merilis hasil penelitiannya terhadap kinerja Anggota DPR RI 2009-2014 (Lihat  : http:/http://nasional. kompas.com/read/2014/04/04/0837400/Rapor.Merah.DPR. 2009-2014).

FORMAPPI mengumumkan predikat kinerja parlemen 2009-2014 adalah rapor merah, tetapi masih ada 4 Anggota DPR RI didalamya berpredikat “bagus sekali” atau “terbaik” diantara 519 Anggota DPR RI Periode itu karena nilai keempat orang itu rata-rata di atas 8,5.

Satu diantara empat orang itu, adalah Ir. Ali Wongso Halomoan Sinaga. Panggilan  akrabnya Bang Ali Wongso dan sebahagian teman-temannya memanggilnya Bang Awong.  Selain sebagai Anggota  Komisi V yang membidangi infrastruktur bermitra dengan Kementerian PU, Kementerian Perhubungan, Kementerian Perumahan, Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal, dan BMKG, Fraksi Partai Golkar ( FPG) juga percayakan Bang Ali Wongso duduk sebagai Anggota Baleg (Badan Legislasi).yaitu Law Centre -nya DPR RI yang menggodog Program Legislasi Nasional (Prolegnas) dan pembuatan Undang-Undang.

Selain keempat berkinerja “bagus sekali” itu, ada 29 Anggota DPR kinerjanya rapor baik, dan 51 Anggota DPR nilainya rapor cukup. Selainnya  117 Anggota DPR mendapat rapor buruk dan 318 Anggota DPR  rapornya sangat buruk.

Penelitian FORMAPPI itu menjelaskan dasar penilaiannya adalah dengan mengkaji enam indikator penilaian kinerja Anggota DPR, yaitu kunjungan ke daerah pemilihan (dapil), memiliki rumah aspirasi di dapil, menghadiri rapat-rapat komisi, melaporkan harta kekayaan, menyampaikan gagasan dan memperjuangkan aspirasi rakyat dalam rapat-rapat komisi, serta melaporkan kegiatan selama masa sidang dan reses.

Senada dengan rilis Formappi 2014 itu, Haposan Tampubolon dari Lembaga Kajian dan Pemberdayaan Bonapasogit yang menulis buku “Biografi Tokoh-Tokoh Orang Batak Terkemuka”. Memuatnya di halaman 121 -128 , “Ir. Ali Wongso, Politisi, Anggota DPR RI/Ketua DPP Partai Golkar – Tokoh Yang Peduli Kampung Halaman Sumatera Utara”

Tulisan itu membeberkan sebagian kinerja dan prestasi seorang politisi asal Sumut yang terpilih oleh rakyat di Dapil Sumut 3 dan telah membuktikan Sumatera Utara memiliki wakil rakyat yang sesungguhnya dengan prestasi perjuangan yang nyata bagi kepentingan rakyat Sumatera Utara khususnya dan Indonesia umumnya.

Memang pada tahun 2008 dalam posisinya selaku Ketua DPP Partai GOLKAR , Ali Wongso Sinaga sering ke  Sumatera Utara dan menyempatkan waktunya berkeliling di kampung halamannya. Ia mengaku terkejut ketika melihat dan merasakan langsung sangat buruknya infrastruktur di Sumatera Utara dan kondisi demikian buruk itu sudah sejak lama menurut masyarakat.

Ruas Jalan nasional rusak parah dimana-mana, bandara Polonia sudah penuh sesak over loaded ,sementara pembangunan bandara Kualanamu terhenti, mangkrak. Jaringan irigasi untuk persawahan-pun banyak rusak parah membuat produksi salahsatu lumbung pangan nasional itu makin menurun. Pelabuhan-pelabuhan laut seperti Belawan , Tanjung Balai, Sibolga berikut jaringan Kereta Api juga masih kurang optimal.

Karena itulah setelah dia terpilih dalam Pemilu 2009, dia meminta agar Fraksinya menugaskannya di Komisi V DPR RI yang membidangi infrastruktur sehingga akan langsung dan lebih efektif untuk segera memperjuangkan kepentingan rakyat Sumatera Utara akan infrastruktur itu.

Dari posisi Komisi V itu Bang Ali Wongso menganalisis  APBN beberapa tahun anggaran kebelakang hingga menemukan penyebab utama mengapa nfrastruktur Provinsi Sumatera Utara tertinggal jauh sejak lama dibandingkan dengan banyak provinsi lainnya.

Ketinggalan itu terjadi karena  30 wakil rakyat dari tiga dapil Sumatera Utara di DPR RI, sejak lama tidak ada yang duduk dan berperan efektif di Komisi V yang membidangi infrastruktur.  Akibatnya alokasi anggaran infrastruktur untuk Sumatera Utara tidak ada yang memperjuangkannya agar optimal di Komisi V, sehingga anggarannya menjadi seadanya saja.

Oktober 2009 Bang Awong ada di Komisi V maka alokasi anggaran infrastruktur Sumatera Utara dari APBN diperjuangkannya mulai tahun 2010 dengan all out sehingga meningkat besar mulai APBN Tahun 2011.

Alokasi anggaran Jalan Nasional melonjak naik sekitar 250 % dari APBN tahun 2010 yang dibuat oleh Komisi V DPR sebelumnya. Anggaran itu terus bergerak naik konsisten tahun demi tahun secara proporsional  paling tidak hingga APBN tahun 2015 dimana Bang Awong menjadi Anggota Komisi V DPR RI hingga 2014. 

Dengan meningkatnya anggaran itu maka pembangunan infrastruktur di Sumatera Utara mulai bangkit bergerak pesat pada tahun 2011. Perbaikan Jalan Nasional yang rusak parah antara lain ruas Medan – Sidikalang ke batas Aceh dan ke arah Dolok Sanggul- Siborong borong -Danau Toba – Tarutung – Aek Latong hingga batas Riau dan Sumatera Barat.  Selain itu juga perubahan status jalan provinsi menjadi jalan nasional sekaligus perbaikannya dengan biaya APBN  berhasil diperjuangkannya sesuai UU Jalan , seperti ruas jalan Pematang Siantar – Pematang Raya – Merek yang sudah sangat lama rusak berat ketika itu.

Bandara Kualanamu yang mangkrak sejak 2008 juga digerakkan  kembali mulai 2011 dengan gerak cepat berikut Pembangunan akses Jalan Tol dan Kereta Api Bandara Medan -Kualanamu. Bandara berklasifikasi internasional itu kemudian diresmikan oleh Presiden SBY pada tahun 2014 menggantikan Bandara Polonia sebelumnya yg sejak lama tak layak fungsi lagi selain sudah ketinggalan zaman.

Begitu juga infrastruktur lainnya seperti kebutuhan revitalisasi bendungan dan irigasi yang tak optimal dan rusak, jaringan Kereta Api yang terbatas, Pelabuhan Laut Tanjung Balai dan Kuala Tanjung, Rencana Tata Ruang Wilayah KSN Danau Toba hingga jaringan air bersih dan pembangunan Infrastruktur perdesaan seperti jalan dan jembatan desa, pipanisasi air minum, bedah rumah tak layak, berhasil dengan optimal diperjuangkannya terutama di 10 Kabupaten/Kota pada dapilnya yaitu Simalungun, Pematang Siantar, Dairi, Tanah Karo, Pakpak Bharat, Asahan, Batubara, Langkat, Binjai, Tanjung Balai.

Masyarakat mengapresiasi kinerja dan prestasi Bang Ali Wongso meningkatkan APBN dalam pembangunan infrastruktur Sumatera Utara dengan berbagai bentuk budaya setempat , antara lain di Kabupaten Karo, masyarakat mengangkatnya sebagai bagian dari keluarga masyarakat Karo dengan menabalkannya bermarga Bangun dari Desa Tanjung Mbelang.  Di Tanah Karo sebelumnya banyak ibu untuk mengambil air bersih harus berjalan kaki jauh dengan resiko jalan berjurang yang licin ketika musim hujan, lalu dengan program pipanisasi oleh Kementerian PU RI yang didorong Bang Ali Wongso , maka para ibu itu tinggal memutar kran air bersih di rumah masing-masing.

Laporan penelitian dan buku yang dibuat oleh kedua lembaga independen yang kredibel itu merupakan bagian dari dokumen historis yang rekam jejak (track record) Bang Ali Wongso selama menjadi Anggota DPR RI Periode 2009-2014.

Bagi warga masyarakat Jakarta, figur Bang Ali Wongso sesungguhnya tidak asing, sebab tak sedikit warga Jakarta yang masih mengingatnya karena ditahun 1990-an menjadi banyak sumber berita Ibukota disiarkan media TV dan cetak dalam posisinya sebagai Ketua Komisi D  DPRD DKI Jakarta membidangi Pembangunan ketika itu. 

Tujuh tahun Bang Awong di Komisi D membuatnya matang dalam seluk beluk pembangunan infrastruktur dan kaitannya dengan tugas-tugas wakil rakyat.  Sosoknya sebagai wakil rakyat dua periode DPRD DKI Jakarta dikenal proaktif memperjuangkan aspirasi rakyat dengan cara-cara dialogis dan problem solving oriented, seperti dalam penanggulangan masalah becak yang pelik di Jakarta membantu Pak Gubernur Sutiyoso dengan mengikutsertakan LSM seperti YLKI, UPC, dan lainnya.

Tak sedikit prestasinya dibidang Komisi D DPRD DKI Jakarta dimasa Gubernur Suryadi Sudirja dan Sutiyoso, dalam penanggulangan masalah-masalah banjir, kemacetan lalu lintas , lingkungan hidup, rumah susun sederhana untuk rakyat kurang mampu, pengelolaan sampah dan air limbah, dan lainnya.

Pengalaman tujuh tahun Anggota dan Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, membuat Bang Ali Wongso berpengalaman dan matang sebagai wakil rakyat dan menjadi modalnya yang penting dalam tugasnya di Komisi V DPR. Tidak heran jika pada awal tahun 2013, pimpinan dan semua anggota  Komisi V diajaknya mendukung alokasi anggaran yang signifikan untuk normalisasi badan air di Jakarta guna peningkatan penanggulangan banjir di DKI Jakarta dalam suatu rapat dengar pendapat Komisi V DPR dengan Menteri PU dan tiga Gubernur yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten. Hasilnya adalah normalisasi badan air besar-besaran DKI Jakarta dengan dukungan anggaran APBN pada tahun 2014.

Ternyata satu diantara 4 terbaik Anggota DPR RI Periode 2009-2014 itu adalah mantan Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Tahun 90-an.

Dalam Pemilu 2024 mendatang, Bang Ali Wongso adalah Calon Anggota DPR RI Nomor Urut 2 Partai Golkar dari DKI Jakarta 2 (Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Luar Negeri).

Itu berarti politisi senior yang sederhana, merakyat dan pejuang aspirasi rakyat itu kembali ke Jakarta  yang akan menjadi harapan rakyat khususnya semua waga Jakarta sebagaimana telah dibuktikannya saat menjadi Anggota DPRD DKI Jakarta Periode 1992-1997 dan Anggota DPR RI Periode 2009 – 2014. 

Negara kita yang kaya raya ini akan segera bangkit apabila diselenggarakan oleh orang- orang yang sudah terbukti rekam jejak integritas dan kompetensinya terbaik diantara orang-orang baik. 

Sudah waktunya seluruh rakyat hanya mengapresiasi dan memilih orang-orang atau caleg yang punya gagasan dan terbukti integritasnya baik dan kapasitasnya berikut prestasinya melaui rekam jejaknya dan berani untuk menghukum para caleg yang ingin membeli hak/suara rakyat (politik uang).  Karena politik uang itulah induknya korupsi yang menyengsarakan sebahagian besar rakyat dan masa depan bangsa serta caleg incumben tak berprestasi memperjuangkan aspirasi rakyat.

Sekali lagi mari rakyat di Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Luar Negeri bersama kita dukung dan pilih  Ir Ali Wongso Halomoan Sinaga Nomor Urut 2 Partai Golkar (4) pada Surat Suara DPR RI dengan lis warna kuning. Selamat berjuang Bang Ali Wongso demi Jakarta dan Indonesia Maju. (Arvi Jatmiko, S.Sos, M.Si, Ketua Bidang Kominfo Depinas SOKSI).